Langsung ke konten utama

Postingan

Is it worth to fight for?

—   notes from the very end of 19 // to you who hear my most silence whisper to where my songs scattered with the wind and arrive to the glorious and lovely soul up there to the best and coolest friend of mine I closed this 365th page with you, for you  ♥ ✧ —  —  on a serene night in one Tuesday of April  an-almost-grow-up girl sitting kneel down in the corner of the room next to a desk lamp that highlights her face then creates her shadow glued to the wall in her hand, she held a spiral binding book  — embrace it to her chest,  while her mind wandering in the borderless contemplating space she is sitting  —  but standing at the same time, in the edge of a narrow valley  where a vast wall-less land began to appear in front of her a little soul now have to grow up just like any other little creatures once have to be a giant she knows that the long secure path has over she knows that a new journey must begin she knows that this day must come she kno
Postingan terbaru

Memori jalan setapak : Cerita di Sebrang Jalan

Cerita di Seberang Jalan 31 Desember 2017 Senja terakhir dimasa ini Senja ke 365 Menutup goresan pena di tahun ini dengan sebuah cerita;         Sore ini, di hari terakhir di bulan Desember, ketika tujuh mulai turun dari singgasananya, merelakan delapan naik ke tahta, rinai hujan turun membasahi tanah menemani senja kami. Kabut tebal di langit bersama segerombolan awan berhasil menyembunyikan sang surya, namun cahyanya tetap tak terkalahkan, menembus benteng kawanan kabut dan awan. Aroma tanah merah yang terhantam ribuan air yang jatuh dari langit menyerbak di beranda rumah nenek.         Seperti di kali-kali sebelumnya, sudah nyaris jadi tradisi bagiku, ibuku, dan adik-adikku untuk berjalan menikmati sore di sekitaran rumah di desa tempat rumah nenekku terletak, perjalanan yang kami sebut dengan 'menjelajah'.          Tahun ini, penjelajahan kami di ujung tahun membawa kaki kami ke "seberang jalan". Tempat itu kami sebut seberang jalan,

A whole new world

Hillsong United - Nothing Like Your Love - Acoustic Sessions

C.S. Lewis, name behind the wonderful Narnian stories

C.S. Lewis   Setelah masa kecilnya yang sunyi, sebagian dipakai bermain permainan imajinatif dengan kakak laki-lakinya Warrant Clive Staples Lewis menjadi seorang ilmuan jempolan yang mengajar baik di Universitas Oxford maupun Universitas Cambridge. Dia menulis buku pelajaran dan aksi ilmiah bagi orang dewasa dan memutuskan menulis untuk anak-anak juga terutama karena dia merasa tidak banyak menjumpai buku anak-anak dari jenis yang disukainya.       The lion the witch and the wardrobe adalah seri pertama dari 7 cerita tentang kegiatan sekelompok anak yang tersesat ke dunia halus Narnia. Dalam setiap ceria itu mereka dihadapkan kepada pilihan antara baik dan buruk. Petualangan dalam cerita itu demikian menakjubkan sehingga banyak pembaca muda tidak menyadari bahwa Lewis menggunakan ceritanya sebagai alegori menyampaikan pesan AGAMA KRISTEN. Tokoh besarnya, Aslan, sang singa merupakan simbol bagi YESUS KRISTUS.   sumber : Ensiklopedia                    

Be Thou My Vision - BYU Noteworthy feat. Keith Goodrich, violin